Selompret Hidoep

Tuesday, December 27, 2005

menjadi yang terpilih

kadang-kadang gw dituntut untuk jadi yang terbaik yah..minimal sepertiga teratas dari 3 bagian, atau 1/4 teratas dari 4 bagian. ga tau sih siapa yang nuntut gue. secara *sosok* sih gak ada. mungkin ada *hidden motivator machine* kali ya dalem diri gue. masi inget dah waktu *reputasi* gw sebagai siswa selalu ber-raport hitam, hancur lebur waktu menerima raport semester 1 di SMU Sanur. Gw bingung gimana ngomong sama alm.bokap, untuk dateng ngadep wali kelas, karena saat itu,gak ada tuh riwayat rapot merah delima merekah di laporan akademik gue dari TK sampe SMP =)) hahahah.Sampai sekarang g masih inget *blangwir* pertama di rapot gw, trio yoyo matematika (5) fisika (4) kimia (4).kalo skenario begini terjadi di semester 2, bakal vonis gak naek kelas. Duh..waktu itu nasib gue kaya dijungkirbalikkin. seperti ada yang ngomong di dalem fikiran gw :"..ree, emangnya kamu bakal jadi selamanya yang terbaik? nggak lagi...!!" howa..!! goodbye deh ngejar-ngejar ranking kaya' di SD-SMP.Naek kelas aja udah harus selametan tuh!hahahahaha. Sanur emang bikin otak gue selalu kenyut-kenyut, jedug-jedug dengan ulangan beruntun,buku2 8 kilo sehari, plus temen sekelas yang gw bingung dikasi makan apaan sama ortunya, kok bisa pinter gitu yah..(ampe sekarang g gak nemu jawabannya, hahahaah).Tapi ya,thank God, lama-lama gw bisa ikutin juga.

harapan gw yang terlalu tinggi (atau gw yang terlalu pede?) juga dialami waktu g ikut UMPTN. Waktu itu, siapa sih yang ga pengen masuk UI?.Tuntutan diri gw yang *harus masuk UMPTN* sangat besar, apa lagi g sempet ngajar-ngajarin soal2 UMPTN sama sesama temen sekelas gue. hahahahah secara ga langsung, ada *tuntutan moral* bahwa, yang ngajarin, seharusnya harus lulus UMPTN dong, dari pada yang diajarin. sampai hari H pengumuman, gw was-was nungguin koran KOMPAS yang mengumumkan hasil ujian saringan masuk UMPTN. bokap, nyokap, adek gue, gue larang untuk ikutan mencari bareng nama gue di daftar pengumuman. hati kecil gue bilang, biar gue aja deh yang tau pertama, even it's bad or good (padahal sebenernya takut kalo bener ga diterima). hasilnya? gw gagal masuk UMPTN. haduuuh berasa langit-langit rumah gue rubuh deh..! mo ngomong malu sama nyokap bokap. apa lagi ngeliat hasil 4 temen gue yang dulu tekun gue *bimbing* mengerjakan soal-soal UMPTN, semuanya masuk UI..!!gw masi inget dulu gw nangis, dan air mata gw, gue leletin di gambar Yesus yang ada di ruang kamar gue. biar Yesus juga rasain niiih..gondognya gue kaya apaan. sia sia deh semuanya. satu lagi gue belajar ternyata, hidup itu ya..penuh seleksi, dinilai, divonis, masuk atau tidak masuk, lulus atau tidak lulus. dan hasilnya, kadang-kadang kita harus terima apa-adanya, tanpa bisa mengganggu apalagi menggugat.

perasaan kecewa karena menjadi orang yang *tidak terpilih* juga gw alami saat 1 minggu setelah lulus ujian sarjana, gw ikut ujian saringan masuk pt.astra internasional. gw sudah mengikuti sampai 5 kali saringan, dan saringan ke-6 adalah saringan terakhir. dari 25 yang lulus dari saringan ke-5, harus dipilih 20 terbaik. lagi-lagi, gue termasuk 5 yang tidak terpilih, dan lagi-lagi pula, gue belajar untuk tidak terpilih.

kalau orang bilang, sekolah yang terbaik itu adalah *hidup/life*, itu bener banget..!!karena dari pengalaman hidup, kita bisa banyak belajar. pengalaman menjadi tak terpilih pun terjadi lagi, waktu mengikuti seleksi wartawan (profesi impian gue saat itu) di gramedia majalah. tes IQ, dan tes tes tertulis sudah gue lewati dengan baik. tinggal langkah terakhir, mengikuti tes wawancara. selembar amplop putih berlogo HRD pt.gramedia majalah yang dialamatkan ke rumah gw, jadi jawaban hasil 5 kali seleksi panjang yang gue ikuti selama 2 bulan. dan gue tidak lulus tes wawancara. hah..!! lagi-lagi..! kecewa berat,nangis,kesel,menuntut,jadi males-malesan, adalah reaksi gue saat itu.

selama kuliah (sampai saat ini),g paling was-was kalau dosen membagikan nilai ujian. ko' masi ada ya di dalam diri gue,bisikan-bisikan kecil yang menuntut gue untuk *jadi yang terbaik*. kalau nilai keluar, selalu gue celingukan, mau tau nilai orang lain, yang akhirnya memberi *efek tenang* ke diri gue, kalau ternyata, *gue masih jadi yg terbaik diantara mereka* atau malah memberi *efek kalah* ke diri gue, kalau ternyata *gue tidak menjadi yang terbaik*

uhm..,satu hal yang gue belajar dari beberapa pengalaman-pengalaman gue dan apa yang terjadi pada diri gue, kalau perasaan-perasaan menuntut diri itu gak baik. kita seperti punya *invisible creature* yang menuntut kita untuk jadi yang *terpilih*, *terbaik*, *tertinggi*, atau apalah namanya. bisa jadi juga itu akibat didikan masa kecil yang agak-agak kurang untuk dihadapkan / diajak belajar menghadapi kenyataan bernama *kegagalan*, *tidak terpilih*, *bukan yang terbaik* atau semacamnya. kalau sejak dini kita dikenalkan *proyek-proyek gagal*, maka kita pun tidak terlalu jadi punya semacam ketakutan pribadi untuk menjadi gagal/menjadi yang tak terpilih. itu jadi hal yang biasa, wajar kita alami,bahkan harus.

bukankah hidup tidak hanya sekedar *menjadi yang terpilih*, *menjadi yang terbaik*, atau sekedar *menjadi yang tertinggi* ?? hidup adalah hidup yang harus dijalani, apa pun hasilnya, dan apa adanya kita.

2 Comments:

  • Halo mbak Aree... ini maya, temennya Adit. Mudah2an masih inget, dulu pertama ketemu di kantin basement menara Asia :D. Anyway, funny thing when reading your writing about the 1st semester in SMU Sanur, i was like saying that this is what i also experienced..Indeed, i also had the same experience as yours on my 1st semester in Sanur =)) Now if i think about it, i laugh, but yet sad.. those feelings are nasty,gave me the terifying moments of my life.. hehe..But we made it afterall :D So, that doesn't make us a failure.. We strive! and we made it! :D
    From what i've read in your writings, you never fails. You always manage to get back on your feet and move on. Opportunities come and go, He just want the best one for you. And believe me, you will always have it! Strive On!
    Cheers,
    Maya

    By Anonymous Anonymous, at 8:38 AM  

  • Hallo Aree,

    Mohon maaf sebelumnya. Sebenarnya saya bermaksud untuk mengirim email secara pribadi perihal isi blog anda ttg Bakmi Gang Kelinci. menurut hemat saya, sangat tercela sekali apabila anda menulis sesuatu tanpa anda ketahui secara detail objek yang anda komentari. Hal ini terbukti dari banyaknya respon negatif dari para konsumen bakmi gang kelinci, dan menginformasikan pada sang pemilik bakmi gang kelinci. Dan pemilik bakmi gang kelinci sangat tersinggung dengan isi blog anda ini.
    Saran saya, mohon dihapus isi blog yang saya maksud diatas, sebelum masalahnya menjadi berlarut-larut. Tentunya hal ini akan merugikan diri anda sendiri.
    Demikian himbauan saya, terima kasih atas perhatiannya.

    By Anonymous Anonymous, at 11:12 PM  

Post a Comment

<< Home