melepas genggaman
kemarin aku ambil satu gelas. terus..aku isi penuh air putih dari dispenser kantor. terus gelasnya aku angkat sampai persis di depan wajahku. terus aku pandangin gelas itu…sambil tentunya terus aku pegang. satu menit..dua menit…ga berasa apa apa. biasa lah..apa sih beratnya ngangkat satu gelas biasa berisi air putih? lima menit…mulai sedikit berasa. di lengan atas nih..mulai agak2 berasa kesemutan. makin berasa pegel di pangkal tangan, makin jari-jari aku pegang erat gelasnya. jangan sampai gelas itu jatuh hanya gara-gara aku ga tahan pegel di tangan. 10 menit…megang gelas itu…kayaknya aku ga bisa bilang *ah enteng*…makin lama makin berat karena siku aku mulai ngilu nahan pegel di pangkal tangan yang ternyata turun ke siku. 15 menit berlalu..makin erat aku pegang gelasnya tapi juga makin berat lenganku, bahkan sampai di pergelangan tangan aku….aduuuuuuuuhh..makin berat..padahal hanya satu gelas air putih..tapi kenapa makin berat..??!! hatiku juga jadi gelisah..kok bisa sih makin berat?? dan sakit?? kesal juga rasanya.!! menit ke 17…ke18..ke19..ke20 aku makin ga kuat…tangan dan jari makin gemetar. dan akhirnya..!! aku putuskan untuk menaruh gelas itu di meja dan mulai mengibas kibaskan tangan aku. saking pegal campur kesemutan ga karuan rasanya!! sambil juga tarik nafas dan buang nafas lega…*hah..!!*. Lama kelamaan tanganku jadi ringan, jadi enak. tak ada beban. bisa nafas lega tanpa harus ditahan tahan. seperti lepas dari tawanan!!
uhm..sambil bikin lemas tangan dan atur nafas…aku jadi berfikir. saat aku punya masalah, punya beban, punya kesulitan, punya rasa tidak bahagia, punya keanehan yang aku sadari itu tidak seharusnya terjadi padaku, aku seperti diriku yang menggenggam gelas berisi air putih. *gelas* yang merupakan beban atau ganjalan dalam hidupku itu, terus menerus aku ‘pegang’, aku ‘fikirkan’, aku genggam erat erat, jangan sampai bebanku itu lepas (seperti aku takut gelas itu lepas dari genggaman aku).
tapi apa yang terjadi?
semakin aku menggenggam beban, menyangga kesulitan, dan memikul ketidakbahagiaanku, semakin aku merasa berat dan pegal..!! seperti semakin erat aku pegang *gelas* itu, semakin aku rasakan sakit di sekujur tangan dan bahkan badan aku. apalagi, semakin lama aku pegang, semakin leluasa pula rasa sakit itu menguasai aku.
tapi ketika aku memutuskan untuk meletakkan bebanku, melepaskan bebanku, dan tidak membiarkan tangan tangan ku menggenggam gelas berisi air itu…!!!, apa aku alami?
kelegaan..
kelepasan..
suka cita..
damai..
tidak ada beban..
bisa nafas lega..
ternyata..bila aku melepas beban, dengan tidak keras kepala untuk terus menggenggam dan memikirkan, aku bisa merasakan kelegaan.
uhm..sambil bikin lemas tangan dan atur nafas…aku jadi berfikir. saat aku punya masalah, punya beban, punya kesulitan, punya rasa tidak bahagia, punya keanehan yang aku sadari itu tidak seharusnya terjadi padaku, aku seperti diriku yang menggenggam gelas berisi air putih. *gelas* yang merupakan beban atau ganjalan dalam hidupku itu, terus menerus aku ‘pegang’, aku ‘fikirkan’, aku genggam erat erat, jangan sampai bebanku itu lepas (seperti aku takut gelas itu lepas dari genggaman aku).
tapi apa yang terjadi?
semakin aku menggenggam beban, menyangga kesulitan, dan memikul ketidakbahagiaanku, semakin aku merasa berat dan pegal..!! seperti semakin erat aku pegang *gelas* itu, semakin aku rasakan sakit di sekujur tangan dan bahkan badan aku. apalagi, semakin lama aku pegang, semakin leluasa pula rasa sakit itu menguasai aku.
tapi ketika aku memutuskan untuk meletakkan bebanku, melepaskan bebanku, dan tidak membiarkan tangan tangan ku menggenggam gelas berisi air itu…!!!, apa aku alami?
kelegaan..
kelepasan..
suka cita..
damai..
tidak ada beban..
bisa nafas lega..
ternyata..bila aku melepas beban, dengan tidak keras kepala untuk terus menggenggam dan memikirkan, aku bisa merasakan kelegaan.
1 Comments:
Tulisannya bagus. Salam kenal.
By
Anonymous, at 4:26 AM
Post a Comment
<< Home