Selompret Hidoep

Sunday, April 24, 2005

oleh oleh dari vatican

hari jumat 21 april 2005 yang lalu, saya sempat ngobrol dengan teman saya, akis-joseph kristanto (pelatih paduan suara saya saat di universitas atma jaya) lewat fasilitas yahoo chatt. Sejak 3 tahun yang lalu, ia menetap di jerman. walaupun setiap tahun, ia selalu menyempatkan diri pulang ke indonesia, tapi sulit bagi kami untuk janji bertemu karena kesibukannya melatih vokal/piano privat untuk murid-murid ‘fanatik’-nya di jakarta. syukurlah, berkat teknologi ‘chatting’, kami masih bisa menjalin kontak satu sama lain.

di tengah-tengah pembicaraan saya menanyakan perkembangan kuliah vokalnya di kota freiburg-jerman, spontan saya menanyakan apakah ia sempat ‘melayat’ alm bapa suci yohanes paulus II (mengingat jarak jerman dan vatikan relatif dekat, siapa tahu mereka menyempatkan diri ke sana). jawaban yang mengejutkan, ketika teman saya menjawab bahwa sehari sebelum kepergian bapa paus, ia dan tommy-budi utomo prabowo (pianis, ex pelatih ps st. caecilia katedral jakarta, yang juga sedang bersekolah di freiburg-jerman), sedang berada di kota vatican, untuk sekedar rekreasi melepas kejenuhan belajar musik di negeri hitler itu. mereka tiba di vatican city, rabu 30 mar 05 dan berencana menghabiskan hari di kota itu sampai rabu 6 april 05.

siapa sangka, mereka menjadi saksi peristiwa sedih sekaligus mengharukan, dimana tokoh besar dunia, paus yohanes paulus ii dipanggil Tuhan pada hari sabtu, 2 april 05 pk.09:27 waktu setempat. tak sabar saya langsung membombardir dia dengan pertanyaan-pertanyaan seputar pengalaman mereka di sana. dan tak lupa, ia mengirimkan beberapa foto yang berhasil ia ambil selama di sana. sayang, format tanggal dalam kameranya tidak muncul sesuai tanggal sebenarnya, karena baterey habis ;-) tapi sedikit banyak ia masih ingat saat-saat dimana foto tsb diambil. semoga oleh-oleh rekan saya ini, bisa juga ikut dinikmati teman-teman semua.

Image hosted by Photobucket.com

rabu, 2 april 05, tiba di vatican dengan pesawat ryan air dari jerman. hari pertama langsung mengunjungi lapangan basilika st.peter yang penuh dengan peziarah dari seluruh dunia. hari ke-2 dan ke-3 juga sempat mengikuti misa pagi di st.peter. saat hari ke-3 di awal misa, pastor mengumumkan permohonan intensi khusus untuk bapa suci yang sudah kepayahan menghadapi penyakitnya (near death). sejak saat itu, setiap hari sampai malam, lapangan st.peter semakin dipenuhi peziarah yang tak henti-hentinya memanjatkan doa bagi kondisi terbaik bapa paus.
Foto 1 : akis, sedang menancapkan lilin tanda doa bersama ratusan lilin dan kertas doa yang ada di sisi tepi lapangan st.peter. walau hari gelap, doa-doa dari peziarah terus menerus dipanjatkan.
Foto 2, 3 : akis di halaman st.peter
Foto 4 : tommy di tengah para peziarah lapangan st.peter.


Image hosted by Photobucket.com

sehari sebelum hari wafatnya bapa paus, kedua teman saya sempat memasuki basilika st.peter dan mengambil foto atap kubah yang luar biasa indah.

Image hosted by Photobucket.com

tommy dengan para peziarah yang tak henti-hentinya berdoa rosario untuk kondisi bapa paus. tampak wajah-wajah resah para peziarah menantikan kondisi bapa paus yang saat itu memasuki masa kritis.


Image hosted by Photobucket.com

foto di atas adalah kondisi st.peter saat malam hari, dimana para peziarah semakin memadati lapangan st.peter. seluruh mata peziarah resah memandang jendela tempat kamar pribadi bapa paus, dimana bapa paus sedang berjuang menerima penderitaan lewat penyakitnya. seorang uskup memimpin doa rosario bagi seluruh peziarah di malam itu. di tengah-tengah doa rosario , tiba-tiba lampu kamar bapa paus menyala (yang tengah memang menyala terus, tapi ada dua jendela di kanan dan di kiri yang dalam waktu yang hampir bersamaan bernyala, sehingga ada tiga jendela bernyala dari kamar bapa paus). hal itu membuat para peziarah ‘curiga’ dan saling berbisik satu sama lain mengapa ada 2 jendela tiba-tiba menyala. doa rosario sempat berhenti sejenak. tepat pukul 09:27 waktu setempat, dan saat doa rosario sudah memasuki peristiwa ke-2, uskup yang memimpin doa rosario, mengumumkan dengan bahasa italia :

“il santo padre e ritornato a casa padre in ciello....”
- bapa suci telah kembali ke rumah bapa di surga –

sontak seluruh peziarah mengekspresikan kedukaannya saat itu. banyak yang menangis (termasuk kedua teman saya), beberapa dari para peziarah mengangkat tangannya, tanda kelegaan akan berakhirnya penderitaan fisik bapa paus yang berakhir pada kematian yang mengharukan. sebagian besar sontak langsung bertepuk tangan…!!! Sambil menyerukan tak henti-henti

“giovanni paulo…!!, giovanni paulo….!!”
- yohanes paulus..!!, yohanes paulus…!!” –

setelah beberapa saat, uskup kembali melanjutkan doa rosario bersama para peziarah sampai peristiwa terakhir.


Image hosted by Photobucket.com

foto jendela kamar bapa suci paus yohanes paulus ii sesaat setelah ia dipanggil Tuhan. teman saya memotretnya persis di bawah jendela kamar bapa suci. foto 1 memperlihatkan dengan jelas ke-3 jendela kamar yang menyala yang mengundang kecurigaan dan tanya peziarah saat itu berkaitan dengan kondisi kritis bapa paus. foto 2 adalah jendela utama kamar bapa paus, yang terus menyala selama masa kritis beliau. di lapangan st.peter, ribuan peziarah tak pernah lepas pandangannya dari jendela ini, menanti jawaban akan kondisi bapa paus, sambil menaikkan doa rosario suci.

Image hosted by Photobucket.com

lilin, foto bapa paus, kertas doa sesaat setelah pengumuman kepergian bapa paus.

Image hosted by Photobucket.com

setelah kabar wafatnya bapa suci paus yohanes paulus II, basilika st.peter sempat ditutup untuk sementara waktu. Lapangan basilika baru kembali di buka pada hari selasa, 5 april 05 pukul 4 subuh untuk memberi kesempatan penghormatan terakhir seluruh peziarah pada jenazah bapa suci paus yohanes paulus ii. kedua teman saya berkesempatan ikut mengantri pada hari pertama dini hari. beruntunglah kedua teman saya ini mendapat losmen yang jaraknya hanya satu gang/jalan dari tembok vatikan (5 menit jalan menuju basilika st.peter). 1,5 jam lamanya kedua teman saya ini berdiri di dalam antrian para peziarah, dari jam 4:30 pagi hingga jam 6 sore. beruntunglah mereka.., karena menurut cerita, antrian di hari selasa pagi (di atas pk.07:00) peziarah harus mengantri minimal 5 jam untuk memasuki ruang persemayaman jenazah bapa suci. bagi mereka yang berkesempatan melayat saat rabu pagi, harus bersedia antri 12 jam sampai ke dalam ruang basilika..!! selama antrian berlangsung, banyak dari mereka memanjatkan doa rosario suci, dan bernyanyi lagu-lagu taize. beberapa dari mereka juga ada yang menyerukan..

iohanni paulo…!! *plok *plok *plok…,iohanni paulo…!! *plok *plok *plok…
- berseru, “yohanes paulus..!!” diikuti dengan tepuk tangan 3 kali…
“yohanes paulus..!!” diikuti lagi dengan tepuk tangan 3 kali, sebagai ungkapan duka masyarakat italia.

Image hosted by Photobucket.com

saat memasuki ruang persemayaman jenazah bapa suci (sekitar pk.06:00), pelayat tidak diperkenankan berhenti (walau sejenak) di hadapan jenazah, mengingat antrian yang begitu panjang. teman saya sempat mengambil foto pada saat jarak terdekat dari jenazah bapa suci (sekitar 5 meter). jenazah diapit oleh dua prajurit vatikan, dan wajah bapa suci terlihat lebih tirus, kusam dan kering. walau ratusan orang berjubel antri, namun keheningan dan kekusyukan tetap terjaga.

setelah selesai mengantri pada hari selasa pagi, dan menghabiskan liburan di kota vatican, hari rabu 6 april 05 mereka meninggalkan kota vatican menuju freiburg-jerman. untunglah mereka menjadualkan kepulangan pada hari yang tepat, karena keesokan harinya (kamis dan jumat, 6-7 april 05) seluruh penerbangan dari/ke vatikan ditutup untuk persiapan pemakaman bapa suci dan mengantisipasi kepadatan kota vatican.

Trims buat akis yang sudah berbagi pengalaman liburan yang menyenangkan sekaligus mengharukan.

Thursday, April 14, 2005

mari torang pi makan masakan manado..!!

‘perkenalan’ pertama saya dengan masakan manado kurang lebih 6 tahun yang lalu saat saya ditraktir makan malam oleh teman mudika saya, Kelly. Restoran ‘ikan tude’ manado menjadi tempat ‘jatuh cinta’ saya yang pertama dengan berbagai masakan manado. Hidangan sup ikan kerapu segar (dengan campuran tomat potong, daun jeruk,dan ikan kerapu, tentunya!) menjadi hidangan ‘sup a-la manado’ yang mengusir rasa mual dan membangkitkan selera. Sup ikan ini biasa dihidangkan sebagai makanan pembuka.

Hidangan khas lain adalah masak bumbu rica-rica. Hidangan ini biasanya menggunakan daging ayam suwir atau ikan tuna/tongkol yang dimasak dengan bumbu pedas beraroma segar irisan daun jeruk dan campuran daun kemangi. Sejak mengenal hidangan bumbu *a-la rica*, tanpa sabar saya deskripsikan ‘temuan baru’ saya ini pada ibu saya (maksudya agar bisa masak di rumah, gitu loch..! =)) Dengan bayangan dan imajinasi rasa yang sangat baik, ibu saya ‘berhasil’ menuangkan deskripsi rasa dan rupa masakan a-la rica yang saya gambarkan dengan hidangan a-la rica *made in my mom* yang rasanya nggak kalah hebat dengan masakan manado di resto..! (hehehe thanks to my mother..!!).

ikan…!!, ikan…!! Ikan…!! sepertinya menjadi bahan olahan utama masakan manado. letak geografis kota manado yang di tepi pantai, mungkin ikut memacu kreatifitas masyarakat di sana untuk pandai berolah rasa dengan daging hewan laut ini. hal ini juga yang memacu saya suka dengan masakan manado,karena ikan dengan berbagai olahannya, adalah juga favorit saya. *ikan woku belanga* adalah salah satu andalan masakan manado. arti dari nama masakan itu adalah = ikan dimasak (woku) dibelanga. kekhasan masakan ini adalah aroma asam dan pedas yang didapat dari campuran belimbing dan cabai hijau/merah. tentunya, masakan bumbu ini juga dapat diganti dengan bahan daging ayam, sehingga namanya berganti menjadi *ayam woku belanga*.

jangan lupa coba es kacang merah yang nikmat disantap setelah makan besar. Hidangan penutup ini sukses menampakkan kelezatannya di lidah dengan percampuran bahan kacang merah, susu segar aroma coklat dan aroma kayu manis. Srruuuppp..lengkap sudah kepuasan kita bila kita makan es kacang merah ini dengan hidangan kue tradisional *klapertaart* (klaper=kelapa, taart=kue) yang resepnya konon didapat dari noni-noni dan nyonya-nyonya belanda penjajah tanah borneo ini. kue ini bercita rasa manis-gurih yang kita dapat dari paduan bahan daging kelapa muda, gula, santan, dan aroma khas kue belanda (sepertinya pakai rhum juga). Eitts..hampir lupa..!! jangan lupa kitorang coba *panada* ..!! berisi ikan pedas berbalut roti manis. Kue yang satu ini, cukup bikin kenyang perut, jadi saya tidak menyarankan anda makan kue ini diawal santap besar anda.

rumah makan manado yang layak anda kunjungi karena kelezatannya:
::Restoran Dabu-Dabu – Jalan Blora Menteng
::Restoran Chamoe-Chamoe – SCBD Sudirman (di atas boutique Milenia), dan di Jl.Panglima Polim
::Restoran Ikan Tude Manado – di sebelah stasiun dukuh Jl.Sudirman, ada juga di kelapa gading
::café celebes – setiabudi one jl.rasuna said kuningan

*mari torang pi makan masakan manado* = mari kita pergi makan masakan manado…!!

Wednesday, April 13, 2005

[kelanakuliner]nasi ayam hainam

Image hosted by Photobucket.comPagi ini daku sarapan enaak sekali =) hehee disiapkan oleh ibu tercinta..Tapi sayangnya..untuk resep yang satu ini, ibuku belum pernah membuktikan kelezatan menu ini dari tangan sendiri. Nasi Hainam adalah menu lezat yang pas disantap di pagi hari. Tidak terlalu berat, cukup 'light' untuk disantap di pagi hari. Menu pagi hari ini didapat dari pemberian saudara saya yang baik hati, sebagai oleh-oleh jalan-jalan di mall ambassador. Nasi hainam adalah masakan khas oriental yang menyuguhkan aroma jahe dan minyak wijen segar pada nasi. nasi olahan ini biasanya dijodohkan dengan ayam aroma gurih jahe dan tumis ketumbar yang dimasak rebus- sebagai lauk, sehingga hidangannya bertajuk 'nasi ayam hainam'. enak juga kalau dipadukan dengan daging babi sebagai teman lauk, tapi rasanya menjadi sedikit kurang cocok (menurut saya). lebih lezat lagi kalau nasi olahan ini memakai jenis ayam kampung sebagai pilihan lauk. pasti akan terasa lebih gurih dan nikmat =P. Sebagai penyegar mulut, bisa juga dihidangkan dengan acar ketimun/bawang, atau salad pedas a-la thailand dengan daun seledri dan bawang merah sebagai campuran. Penasaran dengan rasanya ? Boleh coba lihat resepnya di sini. Sebagai penutup, saya rekomendasikan menu nasi ayam hainam yang satu ini :



Original Chicken Rice (halal) Jl.Mangga Besar 91 JakPus.Telp.6294337. Atau di outletnya : Mall Ambassador 57931028

Monday, April 04, 2005

dici beatus ante obitum*

Image hosted by Photobucket.com

Childhood in Poland

Born in Wadowice, Poland, on May 18, 1920, Karol Josef Wojtyla was the son of a retired army officer and a school teacher. He studied literature and philosophy and later was a playwright and poet.

Image hosted by Photobucket.com

The highest order

In October 1978, Wojtyla became the first Slavic pope ever and the first non-Italian pope in 455 years. He took the name John Paul II.

Image hosted by Photobucket.com

Forgiveness

In December 1983, the pope offered forgiveness to Agca during a meeting in prison. During the trial, Agca had claimed that East European communist agents had helped him set up the attack on the pope, but he later recanted.


Image hosted by Photobucket.com

Image hosted by Photobucket.com

The "D" day on St.Peter's Square

Thousands of the faithful gather in St. Peter's Square, Vatican City, to mourn Pope John Paul II, who died Saturday April 2, 2005 at 9:37 p.m.

Image hosted by Photobucket.com

The First Morning after the Death of the Pope

Tens of thousands of people crowd St. Peter's Square at the Vatican for a Sunday morning Mass honoring Pope John Paul II, who died Saturday night. Nine days of official mourning -- called Novendiales -- follow the death of a pope.

Image hosted by Photobucket.com

* Rest In Peace *

Cardinals, archbishops and diplomatic dignitaries paid their respects today to Pope John Paul II at the Apostolic Palace after tens of thousands of mourners filled St. Peter's Square for a Mass in his honor. The Vatican announced the pope died of septic shock and cardiocirculatory collapse.

His Words

The sad spectacle of loss of human lives, with social consequences that will remain for a long time in the peoples who suffer the war, makes me think with deep sorrow in the trail of death and desolation that every armed conflict always causes.
We are not facing terrifying spectacles such as those of Hiroshima Image hosted by Photobucket.comor Nagasaki, but each time that we risk man's life, we start to ride along dangerous, regressive and anti-human paths. Therefore, at this moment, humanity should question itself, once more, about the absurd and always unfair phenomenon of war, on whose stage of death and pain only remain standing the negotiating table that could and should have prevented it.

-- Pope John Paul II, upon arriving in Buenos Aires, June 11, 1982 (after the Falklands War)

dici beatus ante obitum *

{manusia selalu harus menunggui hari akhirnya dan tidak seorang pun dapat disebut bahagia sebelum kematiannya dan penguburannya, Ovidius 43 SM}

Sunday, April 03, 2005

pope john paul II : "amen.."

Washington (CNN) -- An intimate group of people were by Pope John Paul II's bedside at the Vatican when he died Saturday night. Two accounts say the pontiff's final utterance was "amen," the traditional close of a prayer. The translation is: "May it be so."


Lima, Peru - Peruvians reach out to touch an image of Pope John Paul II in the Cathedral of Lima on April 2.


candles for the beloved pope


pope's prayer for the world

his biography

Saturday, April 02, 2005

[kelanakuliner] bakmi 'a-boen' gang kelinci

jangan keliru dengan ‘legenda’ bakmi gang kelinci yang terkenal dan sering dibicarakan orang Jakarta. saat ini kita bisa mudah menemukan petunjuk restoran ‘BGK – bakmi gang kelinci’ di hampir setiap mall/plaza di Jakarta. tapi apakah BGK, seperti yang dimaksud di atas dan yang dibicarakan banyak orang, adalah ‘the real’ bakmi gang kelinci?

menurut selera saya pribadi, bakmi gang kelinci yang sebenarnya bukanlah ‘BGK’ yang banyak dikunjungi orang di banyak mal-mal atau pusat perbelanjaan. ‘the real’ bakmi gang kelinci,cuma satu : ‘bakmi gang kelinci a-boen’. kalau kita pergi berjalan di gang kelinci – pasar baru, kita akan menemukan dua restoran bakmi yang kedua-duanya sama-sama meng-klaim sebagai bakmi gang kelinci. restoran pertama, berada tepat di depan penjual cakwe-kuweh bantal. restoran ini adalah restoran bgk yang juga membuka banyak cabang di pusat-pusat perbelanjaan di jakarta. restoran ditata dalam ruang tertutup berpendingin udara dengan kaca tembus pandang. bangunannya pun termasuk bangunan modern yang merupakan bikinan baru. bila kita memasuki gang kelinci, restoran yang ini akan kita lihat terlebih dahulu.

bila kita sudah melewati restoran BGK ‘depan’ ini, kurang lebih 50 meter ke depan, kita akan jumpai restoran bakmi gang kelinci ‘a-boen’ di ujung gang yang menikung. bangunan restoran ini tidak se-resik bangunan restoran BGK di depan. gaya rumah pecinan kuno sangat kental dalam bentuk arsitektur rumah makan ini. bakmi gang kelinci a-boen inilah yang sangat saya rekomendasikan untuk anda coba kelezatannya…!!. rahasia kelezatan ‘the real’ BGK ini tiada lain dari BAKMI yang dibikin sendiri oleh juru masakan restoran ini. juru masak dapur restoran ini sejak saya duduk di bangku sd sampai saat ini (sudah kurang lebih 20 tahun..!) tetap tidak berubah..!! saya kerap mengingatnya dengan sebutan ‘si engkoh’. dengan setia ia memasak bakmi dan meraciknya dalam mangkuk-mangkuk sesuai pesanan. Terkadang, bila restoran dalam keadaan penuh, ia pun turun tangan ikut menghidangkan mangkuk mangkuk bakmi sampai ke meja pengunjung!

rasa gurih adonan tepung menjulur panjang di restoran ini yang ‘tiada tanding-tiada banding’, sepertinya menjadi rahasia kelezatan the real BGK ini. apalagi bila kita pesan mie babi spesial ayam jamur. Ini menu unggulan yang saya rekomendasikan untuk wajib anda pesan, terutama bagi pembaca yang belum pernah ke tempat ini sebelumnya. hidangan ini terdiri dari mie khas BGK, dengan bumbu2 minyak khas, dicampur dengan semur ayam jamur yang dimasak dengan resik dan gurih, dan tahap akhir ditaburi ‘topping’ irisan daging babi merah-putih yang membangkitkan air liur kita. Jangan lupa memesan satu porsi pangsit goreng isi 8 untuk melengkapi santapan dengan kerenyahan dan kenikmatan rasanya. Untuk ukuran porsi perempuan, ukuran hidangan restoran ini ‘sangat nonjok’ rasanya (sangat membuat kita kenyang sekali, sekalipun kita pada awalnya sangat lapar).

Hidangan nasi campur, mie goreng, kwe-tiaw goreng dan hidangan oriental lainnya bisa menjadi pilihan lain di samping menu utama resto ini. sejauh pengalaman saya mengunjungi resto ini, saya selalu (dan tidak pernah bosan) tetap memesan mie babi ayam jamur yang jadi menu utama. Kalau sudah duduk di dalam, sepertinya tidak ingin mencoba yang lain, selain menu unggulan resto ini.

bila anda pemakan makanan ‘halal’, bakmie aboen tentunya menyediakan hidangan mie tanpa babi (hanya ayam jamur dengan pangsit atau bakso), sehingga anda tidak perlu terlewatkan menikmati lezatnya menu resto ini.

nah..! hati hati dengan bakmi gang kelinci...berhati hatilah…!! Maksud saya disini…jangan sampai salah pilih..!! resto bakmi gang kelinci a-boen –lah yang merupakan ‘the real’ BGK. (walaupun restoran satunya terlihat lebih ramai, lebih bersih dst..tapi soal rasa, masih kalah..!!).

setelah seharian lelah mencuci mata dan berbelanja sepatu di pasar baru, suatu ‘happy ending shooping’ bila anda memutuskan untuk mengisi perut dengan menyantap lezatnya bakmi gang kelinci a-boen..!!

resume
nama dagang :
bakmie gang kelinci ‘a-boen’
lokasi :
gang kelinci – pasar baru. bila kita berjalan dari arah jl.pasar baru raya, gang kelinci berada di sebelah kanan, tepat pada perempatan toko buku gramedia pasar baru. setelah anda masuk gang kelinci, anda akan menemukan gang pertama di sebelah kiri jalan. Masuklah ke gang itu, dan berjalan sampai ujung. Sudah akan terlihat di ujung sana, tanda bakmi gang kelinci ‘a-boen’
menu unggulan :
bakmi ‘babi’ ayam jamur plus pangsit goreng
nilai :
9,5 dari 10. highly recommended..!!

[kelanakuliner] tahu campur madiun

bila padang punya rendang…, manado punya rica-rica.., yogya punya gudeg kendil, maka Madiun punya tahu gunting ..,pecel madiun.., dan tahu campur..!! belum pernah mampir di lidah anda? coba sekali-kali mampir di ‘empire…’ – alias di emperan – jalan otista raya, tepatnya di depan gereja santo antonius jakarta timur. Tiga resep unggulan siap disajikan dalam waktu kurang dari 5 menit ; *taraaaa….* tahu campur, tahu gunting, dan rujak cingur.

‘bumbu petis’ menjadi kunci bumbu rahasia hidangan tempat makan ini. bumbu petis terbuat dari bahan utama ‘kluak’ (bumbu khas indonesia berwarna abu-abu di luar dan hitam di dalam, juga sering dipakai untuk memasak rawon, untuk memberi warna hitam pada masakan). Selain kluak, juga dipakai udang yang dihaluskan (bisa juga ebi). Bentuk bumbu petis yang sudah siap olah berbentuk seperti adonan kental berwarna hitam. Bumbu ini menjadi bumbu inti hidangan tahu gunting, tahu campur dan tahu gunting.

sepertinya, menu tahu campur menjadi favorit pengunjung tempat ini. bagi anda yang baru pertama kali mengunjungi tempat ini, saya sarankan untuk mencoba menu utama ini. campuran tahu goreng yang sudah dipotong-potong, selada segar, kikil dan cingur, bakmie kuning, siap diguyur kuah panas gurih yang memancing selera. bila anda lapar dan terasa masuk angin, menu ini pas buat anda! ‘segar’nya kuah panas tahu campur siap mengusir angin membandel dalam perut anda..! J Jangan lupa, camilan kerupuk untuk menemani kenikmatan anda menyantap hidangan unggulan ini. bila porsi normal dirasa kurang ‘nonjok’, silakan minta tambahan potongan-potongan ketupat untuk mengisi ruang kosong perut anda!

bila rata-rata pengunjung menggemari tahu campur, saya lebih suka dengan menu tahu gunting (beberapa pengunjung menyebut dengan istilah ‘tahu telor’). berbeda dengan tahu campur yang ‘berkuah panas’, hidangan ini tidak mengandung kuah sedikit pun. Lihatlah cara cak’ dari madiun ini menyiapkan hidangan favorit saya. diangkatnya 4 tahu goreng setengah matang dari wajan panas mendarat di sebuah talenan. dengan sigap, dipotonglah tahu-tahu itu. Dengan pisau kah..?? tidak..!! dengan gunting..!! seukuran kain yang ber’mulut’ panjang. sekejap asap panas mengepul dari irisan-irisan tahu, yang kemudian ‘nasibnya’ berakhir pada sebuah mangkuk plastik, tenggelam bersama kocokan sebutir telur ayam. setelah diaduk rata, campuran adonan telur ayam dan tahun gunting itu digoreng di sebuah wajan berminyak panas. sambil menunggu matang, cak’ madiun ini menyiapkan bumbu kentalnya, yang terdiri dari bumbu khas ‘petis’ dicampur dengan ulekan kacang tanah dan sedikit air dan tambahan bumbu dan bahan lainnya, sehingga siaplah sebuah siraman ‘saus’ khas tahu gunting yang berwarna coklat tua pekat. Piring hidangan disiapkan. Dasar piring mulai tertutup dengan irisan-irisan ketupat dan sejumput tauge. Olalaa….tahu gunting yang tadi di goreng ternyata sudah matang, siap dicampur di piring hidangan bersama tauge dan ketupat. Yappp…ini dia..langkah terakhir hidangan tahu gunting. disiramlah bumbu khas tahu gunting di atas campuran-campuran tadi. Harum gurih dan hangat menusuk hidung. Lengkap dengan ‘topping’ kerupuk. bila anda penggemar berat kerupuk, jangan sungkan-sungkan meminta tambahan kerupuk dari cak’ madiun yang murah hati, menghidangkan tambahan kerupuk di atas piring kosong. Tambahkan cabe bila kurang pedas.

Rujak cingur menjadi menu penutup. tak jauh dari namanya, rujak cingur adalah sejenis rujak dengan campuran cingur (ujung hidung sapi =) hehehe ) dan diguyur bumbu rujak khas madiun campuran kacang tanah, gula jawa dan …petis..tentunya..!! cocok untuk hidangan pencuci mulut.

Paling pas , sambil menikmati tahu gunting dan tahu campur, ditemani dengan segelas teh tubruk hangat tanpa gula (tawar) berlabel ‘goalpara’ yang siap disediakan tempat makan ini. Selain sehat (mengurangi gula), teh tawar hangat bisa mengurangi rasa ‘enek’ yang mungkin timbul. dan khasiat jitu lainnya, mengusir angin dari tubuh anda..!!

kekhasan menu tempat makan ini menarik minat pembeli dari seluruh pelosok jakarta. Bahkan seorang teman (ayah ibu nya asli madiun dan membuka restoran khas pondok pecel madiun di tmii) mengakui kelezatan makanan khas madiun ini, tak kalah dengan yang dijual aslinya di madiun sana. Tak rugi bila ia dan keluarganya jauh jauh dari bogor untuk sekedar mampir ke otista raya menikmati hangatnya siraman kuah tahu campur dan gurihnya tahu telor – tahu gunting pinggiran ini.

resume
nama dagang : tahu campur – tahu gunting – rujak cingur khas madiun
lokasi : trotoar depan pfn (pusat film nasional), sebelah gelanggang remaja jakarta timur (youth centre), seberang gereja antonius, dekat lampu merah polonia.
menu unggulan : tahu campur – tahu gunting – rujak cingur
nilai : 8 dari 10 recommended..!!

kemewahan

Di suatu sore, saya dan ibu terlibat dalam diskusi hangat. Bermula dari pertanyaan yang melintas di benak saya ;
“bu..kalau jakarta gempa besar, kita lari kemana?”

Diskusi imajinatif dimulai..!! Kemana kita harus lari dan pergi menyelamatkan diri? Turun ke bawah..?? kemana..? lari ke atas..? ke atas mana..??!! atau..berlindung di bawah meja makan jati di

ruang tamu..!! tapi bila akhirnya seluruh dinding rubuh, atap jatuh.., bagaimana kita bisa keluar..? Atau…tinggalkan rumah segera, cari lapangan luas..di dekat rumah sambil waspada agar tidak kejatuhan reruntuhan bangunan. Uhm…atau pergi ke tanggul sungai ciliwung dekat rumahku..di sana tidak ada bangunan tinggi. Yang ada hanya sungai luas..dan tepian sungai yang dikelilingi dataran beton. Ya..disana tempat paling aman..!! ya..setidaknya tidak akan tertimpa reruntuhan.

Lho..kenapa aku jadi paranoid..? ketakutan..? berlebihan..? saya rasa tidak. Semua bisa terjadi, tanpa kita bisa tahu. Pun satu jam ke depan pun, kita tak tau apa yang akan terjadi pada diri kita. Semua hal terburuk bisa terjadi pada diri kita.

Sementara gambar-gambar liputan pilu masih terus ditayangkan di televisi. Korban terhimpit, anak-anak dan orangtua harus kelaparan. Orang berteriak teriak menuntut beras dan bantuan. Ratusan orang kuatir nasib sanak saudaranya.



Hari ini..saat ini..wajah berhadapan dengan layar monitor komputer. Dengan kaus tipis dan celana pendek. Dengan ibu dan adik di ruang tv santai menonton televisi.Ditemani secangkir nescafe panas dengan lagu dari perry como, “as time goes by”. Bukankah ini suatu kemewahan ???