Selompret Hidoep

Monday, November 29, 2004

all things bright & beautiful

satu lagi karya dari John Rutter..yang saya sukai. Sebuah lagu yang membawa saya pada bayangan indahnya ciptaan Tuhan., seperti yang lirik terakhir lagu ini..."..how great is God almighty, who has made all things well..."

All things bright and beautiful

All things bright and beautiful,all creatures great and small,
all things wise and wonderful,the Lord God made them all.
Each little flower that opens,each little bird that sings,
he made their glowing colors, he made their tiny wings.

The purple-headed mountain,the river running by,
the sunset, and the morningthat brightens up the sky.
The cold wind in the winter,the pleasant summer sun,
the ripe fruits in the garden,he made them every one.

He gave us eyes to see them,and lips that we might tell
how great is God Almighty,who has made all things well.

Words: Cecil Frances Alexander, 1848



Sunday, November 28, 2004

gereja st.matias

gereja st.matias-Cinere (1995) gereja st.matias-cinere (1970)


apakah anda penikmat arsitektur bangunan-bangunan? saya termasuk orang yang memiliki kebiasaan 'mengamat-amati' dan mencari-cari sudut-sudut artistik dari sebuah bangunan. Walaupun saya tidak memahami teori-teori arsitektur bangunan dari zaman ke zaman, tapi saya cukup 'enjoy' menikmati hasil karya seni bangunan yang saya lihat. salah satu bentuk bangunan yang sering saya jadikan 'obyek pengamatan' adalah bangunan gereja-gereja. salah satu keuntungan saya ikut beberapa kelompok koor, adalah saya berkesempatan bernyanyi di berbagai gereja (terutama di jakarta dsk). jika saya punya waktu cukup lama, sebelum menyanyi saya terbiasa untuk 'keliling-keliling' gereja...mengamati sudut-sudut gereja, tingkap atap lantai, lingkungan luarnya, altar dan bagian-bagian lainnya.
Pada hari sabtu yang lalu, saya (dan teman-teman koor magnificat) berkesempatan menyanyi pernikahan di gereja st.matias cinere. ini kali kedua saya berkunjung ke gereja tersebut. gereja ini terletak di kawasan pangkalan jati, cinere-jakarta selatan (termasuk di kawasan yang sangat jarang saya kunjungi). gereja ini sudah ada sejak tahun 1965-an, namun bangunan yang sekarang berdiri adalah bangunan baru yang diresmikan oleh uskup bogor 15 Januari 1995 lalu. bangunan ini berarsitektur bangunan modern (90-an), namun tetap mengakomodasi 'unsur-unsur wajib' dari arsitektur gereja pada umumnya.
ketertarikan saya pada gereja ini dimulai dengan bangunan 'tembok' yang mengitari bangunan gereja ini. tembok ini tidak hanya sekedar tembok polos biasa, namun tembok ini disusun dari batu-batu kali. tembok ini juga berfungsi sebagai penerang lorong dalam gereja. kurang lebih 12 lampu neon putih, 'ditanam' di dalam tembok ini, dengan selembar plat mika putih buram menutup lampunya. kalau lampu ini dinyalakan, cahaya lampu tidak akan terlihat menyilaukan, tapi berpendar redup mengeluarkan cahaya lembut putih, yang cukup menerangi lorong dalam gereja. saya melihat upaya arsitek gereja untuk menghadirkan tema bangunan tropis dengan adanya tembok ini.
'terang' dan berkesan 'luas' adalah dua kata yang tepat ketika kita memasuki ruang gereja ini. sekeliling gereja ini (tidak termasuk ruas depan, bagian altar) tidak dikelilingi oleh tembok polos saja, tetapi dikelilingi oleh pintu lipat. pintu lipat ini berbingkai kayu, dengan seni stained-glass / kaca hias. warna merah,hijau, biru dan kuning dengan corak mozaik menghiasi 1/10 bagian atas dan bawah pintu lipat gereja. di bagian tengah, sengaja tidak diberikan efek warna, karena sesuai dengan 'ide' arsitek agar umat di dalam gereja bisa memandang ke luar. *uups..! saya baru mengerti..., ternyata tembok batu di luar dengan lampu redup dibuat agar umat di dalam gereja tidak terlalu 'bebas' melihat ke luar (karena tentu akan mengganggu ibadah juga bila mata kita terlalu bebas bisa memandang ke luar dari sudut manapun). jadi, bila kita berada di dalam gereja dan memandang ke luar, kita bisa melihat tembok batu di luar dengan lampu-lampu putih redup berderet. untunglah jarak antara 'tembok' dan pintu lipat di seputar gereja cukup luas, sehingga fungsi seni kaca gelas tidak percuma dan umat di dalam tidak terkesan seperti 'dipenjara' pandangannya. lorong di sekeliling gereja memiliki bentuk yang mendukung tema tropis yang ada. setidaknya lantai berwarna coklat bertekstur kasar di bagian lorong sekeliling gereja menguatkan tema tropis.
langit-langit gereja terdiri dari plat-plat kayu coklat muda yang disusun vertikal menuju satu titik atap gereja di bagian ujung. plat-plat kayu disusun sedikit bertumpuk sehingga membentuk tekstur garis-garis yang unik dan mengandung unsur seni. lantai bagian dalam gereja terbuat dari keramik 80 x 80 cm dengan warna coklat muda dan mocca untuk aksen kuatnya. warna lantai ini juga menjadi warna lantai altar. tiga undak-undakan menuju altar berwarna coklat tua, dan di bagian altar sendiri berwarna coklat muda. latar belakang altar juga dihiasi oleh hiasan stained-glass dengan bentuk 5 buah jendela. jendela hias di bagian tengah bercorak corak cahaya roh kudus yang turun dari atas menuju ke bawah sayangnya...keindahan stained-glass di altar sedikit terganggu dengan digantungkannya salib besar dari kayu tepat menumpuk di tengah stained-glass.
seperti pada gereja-gereja lain pada umumnya, ke-14 peristiwa jalan salib juga berada di sisi kiri dan kanan gereja. tapi sayang, keindahan gambar peristiwa jalan salib sedikit terganggu dengan adanya alat pendingin udara yang sedikit merusak tema. mungkin kita bisa memaklumi, karena pada saat gereja ini dibangun, tentunya belum memikirkan akan dipasangnya alat pendingin udara di dalam gereja.
gereja ini memiliki bangku umat yang secara 'ergonomi' kurang baik. ini terbukti ketika saya dan teman2 saya berlutut atau berdiri di ujung bangku, bangku panjang tersebut bergoyang dan hampir jatuh..!! *duh..bahaya ya..!!, jadi harus hati-hati bila hendak berlutut agar 'keseimbangan' kursi tetap terjaga. ;))
bangunan gereja ini sesungguhnya berlantai dua. bila kita berada di gedung gereja, kita sesungguhnya berada di lantai 2 bangunan. lantai satu berada di bawah ruang gereja dengan posisi tidak terlihat dari luar (basement). lantai 1 digunakan untuk toilet, ruang rapat, dan ruang aula paroki. maka dari itu, dari luar, bangunan gereja terlihat agak tinggi, karena di bawah gereja itu sendiri masih ada ruangan aktifitas umat.
bagi saya,sisi gereja yang paling menarik adalah di bagian tembok luar yang bersusun batu alam dan lampu putih buram. sayang...,ide tembok tropis simple moderen tidak dilanjutkan dengan ide yang sama dalam desain bagian dalam gereja. uhm..seandainya tema tropik ini bisa konsisten diwujudkan, tentunya bangunan gereja st.matias akan menjadi bangunan gereja yang unik.

Wednesday, November 24, 2004

the altos, the bangkongs

devi-tania-yanti-aree

nih die foto cewek-cewek pemenang lomba wanita kebaya 2003 hehehehe..nggak ding ;) ini foto saya dan 3 teman baik saya saat saya, devi, tania di wisuda. yang satu lagi (yanti) udah diwisuda duluan..!! payah..nggak kompak..!. but persahabatan kita sampai sekarang masih jalan terus. kita sama-sama dibuat gila nyanyi di paduan suara gita swara jaya-atma jaya sejak 1997. sampe kita mo berencana bikin buku 'choir management' hehehehehehe...sekarang udah ampe mana nulisnya neng..??? jangan lupa indeksnya dari A-Z di halaman belakang...!! kapan nih..makan-makan lagi...? oh iya..kita ber 4 ini sama-sama punya suara ALTO..heheheh..wanita-wanita bersuara black jazzy yang kalau acaranya udah makan-makan, gak bakal nengok kalo mertua liwat..heheheh.... friends forever..!!

yapi 'remy sylado' tambayong


Remy Sylado, yang bernama asli (Yapi Panda Abdiel Tambayong) adalah salah satu sastrawan favorit saya. 'jatuh cinta' pertama kali lewat membaca bukunya yang juga dijadikan novel berjudul "ca bau kan", yang saya baca di tahun 2002. selanjutnya, novel remy yang saya baca adalah "kerudung merah kirmizi (2002)", dan "parijs van java(2004)"

salah satu kekuatan cara bertutur dalam novel-novelnya adalah kemampuannya untuk membentuk latar cerita yang sangat kuat, sehingga pembacanya dibawa melancong ke lorong-lorong zaman dimana cerita itu dituturkan. salah satu kelebihan ini yang bisa membuat pembaca tidak hanya menikmati "jalan ceritanya" tetapi juga "latar ceritanya" yang memiliki keasyikan sendiri. saat saya membaca novel "parijs van java", saya dibawa pada 'keteduhan' kota Bandung di era Soekarno saat beliau masih menjadi mahasiswa ITB. Nama jalan-jalan yang semuanya masih memakai bahasa belanda, memperkuat gambaran cerita yang disajikan. apalagi remy dengan baik menuliskan nama jalan/atau gedung itu sekarang, misalnya : "....jalan bragaweg..,(kini dikenal dengan jalan pasirkaliki)...." yang membuat pembaca punya gambaran jalan tersebut di masa sekarang, dimana cerita tersebut berlangsung. keteduhan taman-taman kota bandung, digambarkan dengan menarik, yang tentunya membuat pembaca sedikit "iri" akan kondisi kota bandung jaman dahulu yang masih sangat perawan.
tak hanya kota bandung saja. kekuatan remy menggambarkan kota yogyakarta di novel yang sama juga membuat saya menjadi tahu, bahwa hotel meliapurosani yang sangat megah di sudut kota yogyakarta itu, dulu berdiri sebuah gedung pertunjukan peninggalan warisan pemerintah belanda. lagi-lagi saya mengetahui , pasti gedung itu punya nilai historis dan fungsional yang tinggi, tapi dikorbankan atas nama kejayaan industri pariwisata dengan menggantikannya dengan bangunan angkuh hotel melia purosani..! banyak lagi gambaran kota-kota di Indonesia di jaman dahulu yang justru saya ketahui dari latar belakang cerita novel-novel remy yang begitu kuat.
selain penulis novel, remy juga menulis puisi-puisi. salah satu jenis puisi yang ia tulis adalah jenis puisi mbeling yang mulai ada gerakannya di Indonesia sejak tahun 1972. buku kumpulan puisi mbeling remy dikumpulkan dalam buku "puisi mbeling-remy sylado" yang diterbitkan oleh kepustakaan populer gramedia di bulan Juli 2004. sering saya tersenyum sendiri membaca buku puisi mbeling ini, karena keberanian dan 'nyeleneh'nya remy melukiskan kehidupan jaman kini yang bila kita renungkan, ada benarnya. puisi-puisinya juga memancing pembaca untuk melakukan autokritik terhadap diri mereka, bercermin dari puisi-puisi remy yang terkadang 'menelanjangi' diri kita sebagai manusia.
buku puisi remy yang saya miliki, selain kumpulan puisi mbeling, adalah buku kumpulan puisi bertajuk "kerygma dan martyria". buku ini berisi kurang lebih 1000 karya puisi remy yang ditulis sejak tahun 1970. tidak seperti puisi mbeling yang lebih mudah dicerna dan dipahami, buku kumpulan puisi ini lebih cenderung ke 'puisi-puisi serius', tapi tak meninggalkan ciri kuat remy yang pandai menyentil pembacanya juga.
pada 17 agustus 1999, saat saya masih aktif di kegiata mudika gereja st.antonius, saya dan teman-teman sempat mengadakan pentas renungan kemerdekaan RI di halaman belakang gereja saya. saat itu, salah satu anggota panitia mengundang remy sylado untuk menjadi pembicara dalam renungan kemerdekaan malam itu. bodoh sekali, saya belum mengenal karya-karya remy saat itu.., sehingga saya lebih memilih untuk tidak mendengarkan paparan makna kemerdekaan yang saat itu ia sampaikan di panggung renungan. andai saat itu saya sudah mengenal karya-karyanya, saya pasti sudah meminta tanda tangan remy di setiap buku yang mungkin saat itu sudah saya miliki!
tertarik membaca karya-karyanya? saya pastikan, anda tidak pernah kecewa dan akan terus kecanduan karenanya!


Tuesday, November 23, 2004

as the bridegroom to his chosen

ada lirik lagu yang bagus yang menggambarkan kedekatan manusia dengan Tuhannya. apa kita bisa ya..? lagu ini diciptakan oleh John Rutter (1945-...) dan pertama kali saya mempelajari lagu ini di paduan suara atma jaya, sekitar tahun 1997.

AS THE BRIDEGROOM TO HIS CHOSEN

As the bridgeroom to his chosen, as the king unto his realm

as the keeper to the castle, as the pilot to the helm

as the captain to his soldiers, as the shepherd to his lambs

So, Lord are thou to me....

as the fountain in the garden, as the candle in the dark

as the treasure in the coffer, as the manna in the ark

as the firelight in the winter, as the sunlight in the spring

So, Lord are thou to me....

as the music at the banquet, as the stamp unto the seal

as refreshment to the fainting, as the wine cup at the meal

as the singing on the feast day, as the amen to the prayer

So, Lord are thou to me....

as the ruby in the setting, as the honey in the comb

as the light within the lantern, as the father in the home

as the eagle in the mountains, as the sparrow in the nest

So, Lord are thou to me....

as the sunshine in the heavens, as the image in the glass

as the fruit unto the fig-tree, as the dew un-to the grass

as the rainbow on the hill top, as the river in the plain

So Lord are thou..., So, Lord are thou...So Lord are thou..to me....




Sunday, November 21, 2004

the female, the first


baris paling atas, dari kiri ke kanan
bp.suhartoko (kepala biro alumni & kemahasiswaan atma,tobing,hestin,retha,martini,*..lupa..*,anita,saya sendiri, devi, tania, bp.tommy prabowo, acen.
baris kedua dari atas, dari kiri ke kanan
paulus chandra,henny,mumun,*..lupa..*,sharleen,winda,*..lupa..*,*..lupa lagi..*,dite,yanti,bp.joseph kristanto,bede
baris paling bawah, dari kiri ke kanan
hilda,koes,alice,melinda,purek III atma,*..lupa..*,indah,dian,felly mpel
buat yang namanya lupa..bukan berarti gue lupakan.. ehehhe :) biasalah..suke lupeee..
ini dia foto-foto saya bersama rekan-rekan di paduan suara gita swara jaya, sesaat setelah tampil sebagai peserta no.8 di festival paduan suara institut teknologi bandung tahun 2002. foto ini diambil setelah kita menyanyi, langsung digiring panitia menuju 'studio foto' yang sudah disediakan di belakang panggung (ok juga idenya, jadi tidak kesulitan untuk mengumpulkan anggota dan masih fresh bgt...!).
uhm...lihat deh wajah-wajahnya..! sueger-sueger semua..hehe padahal abis nyanyi 3 lagu acapella, dengan 3 bahasa yang berbeda...wakkzz..! lagu pertama, lagu indonesia berjudul 'semangat wanita' aransemen lilik sugiarto dan lirik titut sudarminsih. lagu kedua, lagu berbahasa inggris berjudul 'spring,the sweet spring' aransemen George Adroyd, lirik oleh Thomas Nash. lagu ketiga, lagu berbahasa jerman berjudul 'auf einem baum ein kuckuck sab' oleh Daryl Runswick dan Wilfried Raschke. saat itu saya merasa puas sekali menyanyikan tiga lagu tersebut. setelah beberapa kali ikut festival / kejuaraan paduan suara, sepertinya saya mulai bisa 'menilai' tingkat kepuasan saya dan team saat menyanyikan lagu di panggung. biasanya setelah turun panggung, tanpa disengaja, air mata di ujung mata nggak bisa di tahan, memandang wajah2 teman-teman satu tim yang juga merasa puas menyanyikan lagu-lagu tadi (terlepas menang atau tidak menang, itu urusan juri :). puji tuhan, saat itu bisa juara satu. lain lagi saat kejuaraan fps itb tahun 2000. saat itu tim female juga menyanyikan satu lagu berjudul 'sancta maria' dari Knut Nystedt. lagu acapella dengan harmoni nada 'nabrak-nabrak' dan sulit dinikmati kuping normal (pengaruh kontemporer) ini sangat menantang untuk dinyanyikan dan bahkan menantang untuk dinikmati...!! bisa merinding saya bila memutar rekaman lagu ini lagi, mengenang suasana 'misterius' namun 'suci' terhadap bunda maria. seperti halnya saat fps itb tahun 2002, tim female choir psgsj saat itu --paling tidak saya pribadi-- merasa sangat puas menyanyikan lagu yang cukup sulit ini.
ternyata, kepuasan menyanyikan lagu adalah suatu 'kemenangan' sendiri, terlepas dari adanya 'kemenangan yang diakui publik' yang ditandai oleh sebuah piala. viva..viva..la musica..!!

Saturday, November 20, 2004

adik saya dan saya

ini foto saya dan adik saya! Yacinta Asih Nugraheni. sekarang bekerja sebagai konselor siswa-siswi sekolah vincentius di jakarta timur. email her! kalau mau kenalan..:) konon cerita orang tua saya, pada saat sinta umur 1 bulan (februari 1981), sinta mengalami sakit radang infeksi usus. sepertinya sudah tidak ada harapan hidup lagi saat itu. dokter rs.cikini menyarankan untuk mengambil tindakan operasi. ayah dan ibu saya setuju dengan tindakan tersebut, dan sebelum tindakan operasi dilakukan, sinta dibaptis dahulu, sehari sebelum operasi dilakukan (saat lahir dan sakit, sinta belum sempat dibaptis). keajaiban Tuhan terjadi keesokan harinya. saat dokter memastikan kondisi kesehatan dan 'luka usus' yang sebelumnya dideteksi ada di tubuh sinta, tiba-tiba dihadapkan pada kenyataan bahwa luka itu telah 'hilang sama sekali..!', sehingga dokter memutuskan untuk tidak perlu tindakan operasi. puji Tuhan atas keajaiban yang telah dilakukanNya,lewat rahmat pembabtisan kudus. itulah mengapa, ayah saya -konon- menambahkan kata 'asih nugraheni' pada nama adik saya, yang berarti 'anugrah kasih dari Allah'.

uhm..lihat deh..beda banget ya..!emang..!lahir batin beda banget. mau tau bedanya? saya hitam, dia putih. saya tomboy, dia feminin,saya orangnya agak 'kaku' dalam bergaul, dia sangat luwes...(putri solo kalee..nari gambyong) dalam bergaul,saya doyan makan, dia doyan dandan dan memantas mantas diri..,saya doyan berpetualang, dia lebih milih nonton tv di rumah, saya nggak suka dunia anak2, dia sangat menyukai dan mencintai anak-anak. dia langsing, saya 'langsung'..hahahah..*langsung gemuk maksudnya*. tapi ada kesamaannya juga, sama-sama suka nyanyi di paduan suara dan main musik...!! cerita sedikit tentang gitar yang saya pangku. gitar itu dibelikan oleh almarhum ayah saya, yulius sardjono *my beloved father,ever..!* di toko buku dan alat musik yang legendaris, yaitu toko 'prapatan' di daerah mesteer-jatinegara, di tahun 1994. gitar itu --meski sekarang 'neck'-nya sudah retak dan patah--masih saya simpan untuk kenangan kebaikan ayah saya....


Thursday, November 18, 2004

ode to spring


Spring, the Sweet Spring

Spring, the sweet Spring,

is the year's pleasant king;

Then blooms each thing,

then maids dance in a ring,

Cold doth not sting,

the pretty birds do sing

Cuckoo, jug-jug, pu-we, to-witta-woo!

The palm and may make country houses gay,

Lambs frisk and play, the shepherds pipe all day,

And we hear aye birds tune this merry lay

Cuckoo, jug-jug, pu-we, to-witta-woo!

The fields breathe sweet,

the daisies kiss our feet,

Young lovers meet, old wives a-sunning sit,

In every street these tunes our ears do greet

Cuckoo, jug-jug, pu-we, to-witta-woo!

Spring, the sweet Spring!

Thomas Nashe (1567-1601)
Thomas Nashe was born at Lowestoft and was educated at St. John's College, Cambridge.
After visiting France and Italy he settled in London where he joined a literary circle which included Robert Greene. He wrote several pamphlets attacking Puritanism under the pseudonym Pasquil, and the vitriol in his now lost comedy The Isle of Dogs resulted in a brief spell of imprisonment on the orders of The Privy Council.

Nashe's linguistic ability, originality, and ascetic wit is at its most typical in Summer's Last Will and Testament (1592) and Lenten Stuffe, a ridiculous panegyric of a red herring. The Unfortunate Traveller, a picaresque novel describing the exciting adventures of an English page on the Continent, is the first in a new genre.

puisi yang menjadi lagu

ternyata, setelah saya browsing di internet, lagu "spring,the sweet spring" liriknya diambil dari sebuah puisi karangan Thomas Nashe (1567-1601). Puisi ini saya kenal justru setelah puluhan tahun setelahnya, lirik puisi ini menjadi inspirasi George Adroyd untuk menggubahnya menjadi sebuah lagu, yang berjudul sama dengan judul puisinya. gubahan lirik puisi ini oleh Adroyd di sajikan dalam bentuk lagu yang mempunyai nuansa harmoni nada lagu-lagu amerika. sungguh sebuah keajaiban harmoni nada, sehingga Adroyd dapat membuat puisi ini tidak hanya bisa menimbulkan 'bunyi' dari kesamaan rimanya, tapi juga menimbulkan bunyi yang sesungguhnya dalam paduah harmoni nada. waktu saya menyanyikan lagu ini --sekalipun saya belum pernah merasakan indahnya musim panas di negeri barat -- saya dapat membayangkan indahnya musim semi yang digambarkan penulis puisi dan komponis lagu tersebut. diperlukan daya imajinasi untuk 'tenggelam' dalam keindahan lagu ini.

inilah imajinasi saya

di sebuah hamparan yang lapang, menghampar rumput-rumput hijau. di sela-sela rumput..tumbuh bunga-bunga daisy dengan embun-embun kecil di setiap helai kelopaknya. kalau saya berjalan di atas rumput itu, lembar-lembar kelopak bunga daisy menyentuh kaki-kaki saya yang sedikit basah karena embunnya juga. bunga-bunga dengan warna yang lembut bermekaran, dengan angin pagi membawa harumnya bunga ke ujung hidung saya. burung-burung kecil melompat lompat di sela-sela rumput dan bebungaan,sambil mengeluarkan bunyi 'cuk-coo..,cuck-coo..' beberapa ekor diantaranya bertengger di dahan pohon, persis di atas saya. bunyinya mencuri perhatian telinga saya...."towita..woooo..towita..wooo..". biri biri berselimutkan bulu putih dengan embun-embun di ujung ujung bulunya berlari lari dan melompat, dengan seorang gembala yang memainkan alat musik pipa yang seirama dengan nyanyian burung-burung yang bertebaran. jika saya hirup lagi udara di musim semi itu, seperti tanah menghirup tetesan embun yang jatuh dan meresap ke dalammnya. saya menghirup wangi lembut bunga daisy dengan segarnya embun di pagi itu. sementara burung-burung masih saja melompat lompat seakan tak mau musim semi itu terlewat.



lagu ini dan sebuah kemenangan

untuk pertama kali lagu ini saya pelajari di paduan suara gita swara jaya dalam merangka persiapan mengikuti 'festival paduan suara ITB XVIII 2002' pada bulan Agustus 2002, di kampus ganesha,bandung. lagu ini dilatih langsung oleh pelatih paduan suara kami, Joseph Kristanto Pantioso, sebagai lagu pilihan terikat kategori koor perempuan (female choir). ada sedikit beban dari saya pribadi (dan mungkin tim koor secara keseluruhan) untuk harus merebut posisi juara, mengingat saat itu pelatih kami sudah dua tahun berjalan belajar musik di sekolah musik freiburg-jerman. seakan-akan, performance kami saat itu menjadi ujian juga bagi pelatih kami, sejauh mana beliau bisa membuat koor kami menjadi lebih baik (setidaknya tidak hanya menjadi koor 'spesialis finalis' saja). suatu kejutan, ketika ketua dewan juri, ibu catharina w. leimena mengumumkan nomor undian 8 menjadi juara pertama untuk kategori paduan suara perempuan FPS ITB XVIII 2002. meluapnya kebahagiaan saya dan teman-teman saat itu tidak bisa saya lupakan. senangnya menjadi juara dalam festival paduan suara yang cukup bergengsi di Indonesia.

tenggelam dalam imajinasi

saat menyanyikan lagu ini, saya mensugesti diri saya untuk 'menembus ruang baru' selama saya membawakannya. ruang itu bukan di panggung festival dengan sorot lampu kuning tajam dari atas, tapi ruang imajinatif saya di sebuah hamparan taman hijau di musim semi, tentunya sambil melihat tangan dirigen saya memberi aba-aba. sungguh tata harmoni lagu membawa saya dalam kenyamanan dan suka cita indahnya musim semi. "....spring,the sweet spring, is the year's pleasant king..." lebih dari itu, musik ternyata bisa membawa saya ke berbagai tempat di luar sana, yang sebelumnya belum pernah saya kunjungi. sebuah keajaiban yang dibawa oleh George Adroyd dan Thomas Nash untuk sebuah "ode to spring"

cantiamo



cantiamo!
bahasa Italia yang kira kira merupakan ajakan untuk menyanyi. bagi saya, cantiamo adalah nama kelompok koor yang kurang lebih 1 tahun belakangan ini saya ikut gabung. sebagian besar anggota koor ini adalah alumni dari unika atma jaya, yang dulunya juga anggota paduan suara mahasiswa "gita swara jaya". tapi kita tidak menutup kemungkinan bagi anggota yang punya teman yang berminat ikutan gabung, untuk nyanyi bareng di cantiamo. berkat kebaikan hati salah satu anggota, awalnya kita latihan di rumah salah satu anggota, astrid rusli di daerah mampang. karena suatu saat itu astrid pergi ke luar negeri, kita memutuskan untuk pindah tempat latihan di gereja st.ignatius loyola di jalan malang. sampai sekarang latihan diadakan di gereja jalan malang, tiap hari Minggu jam 14:00-16:00
akrab ? akrab !!
sebagai orang yang maniak ikut paduan suara, koor ini adalah salah satu tempat saya untuk aktualisasi diri :) hehehe..nilai plus dari paduan suara ini adalah karena kita dulu satu sama lain pernah cukup lama ikut psm gita swara jaya - atma jaya. yang namanya nangis...dari yang nangis bahagia sampai nangis sebel, sudah dirasakan bersama. panik persiapan konser, bingung cari dana, deg-deg kan takut perform gak maksimal dll sudah dirasain bareng-bareng. pokoknya, sebut saja semua perasaan yang pernah dialami oleh umat manusia di dunia ini, saya dan teman-teman sudah pernah merasakan dalam satu komunitas koor. kebersamaan yang dulu pernah ada..sepertinya dilanjutkan dalam koor cantiamo ini, yang mudah-mudahan bisa jadi modal untuk kompak satu sama lain.
activities
selain latihan, aktivitas koor ini adalah nyanyi di misa pernikahan :) se jabotabek..hehehehe..gara-gara aktivitas yang satu ini, saya sudah pernah keliling-keliling (tukang siomay kalee...!) gereja-gereja (terutama gereja katolik) di jakarta sampe bogor (waktu pernikahan salah satu sahabat saya, Tania & Toro di gereja katedral bogor).kita juga punya komitmen untuk pelayanan di gereja-gereja Tuhan, lintas interdenominasi. selama ini, kita rutin melayani di gereja st.ignatius loyola jalan malang, dua bulan sekali di misa hari minggu pk.17:30. selama ini, pelayanan misa paling jauh di Katedral Bandung dan di gereja kristen methodist di belakang stasiun ka.bandung (agustus 2004). duh..kalau cerita jalan-jalan di bandung..asik bangeet..! semoga bisa saya ceritakan di posting blogger saya selanjutnya. kegiatan kita terakhir di bulan oktober 2004 yang lalu adalah menyanyi di acara music recital salah satu sekolah musik di kelapa gading di aula YBM kelapa gading. saat itu kita menyanyikan satu lagu daerah Batak ('sit sin sibatumanikam') dan satu lagu sacred, 'Thanks be to God'
happy singing, happy eating !!
eiiiitt..siapa bilang cantiamo cuma nyanyi doang..? sebenernya..kalau saya anggap cantiamo ini sebagai sebuah 'produk', tagline yang cucok buat 'produk ini adalah : CANTIAMO, happy singing ! happy eating ! hehehehehe bingung kan? itu produk restoran atau karaokeh..? *gak usah dipikirin* nggak laen karena rata-rata (tapi kayaknya semua,deh!) anggota cantiamo doyan nyanyi dan makan ! cuma, untuk mengakomodasi dua hobi yang tak mungkin dipisahkan ini (hahaha..!!) adaaaa...aja kegiatan yang bisa bikin nyanyi dan makan bisa jalan bareng. di akhir tahun 2003 yang lalu, kita sempet ngumpul di accorr hotel & apt slipi untuk makan-makan bareng, a la potluck. sebelum makan-makan, kita nyanyi koor silent night, cross kado, games, ngisi amplop curhat..de el el..begitu juga acara kita di bandung, yang nggak lupa mampir makan batagor, makan di warung nyonya rumah, juga makan di the valley...!!! (ngantrinyaaa...ngaudzubillah..!untung dapet O2 gratis :)). gak jarang, abis nyanyi wedding, kita ambil 'tiket terusan' untuk makan-makan. wedding oktober 2004 yang lalu, di gereja *...lupa...* di kawasan roxi-harmoni, diakhiri dengan makan bersama di mangga besar. sebenernya sih ngincer kwetiaw akang yang enaknya alamak itu..!! tapi, apa daya karena masih bulan puasa, restonya tutup. karena semangat kelaparan yang sangat besar, kita akhirnya memilih makan kwetiaw kuah di sebelah kwetiaw akang...ternyata rasanya alamaakk..nggak kalah sama kwetiaw akang..! bedanya kwetiaw ini pakai kuah, dengan daging yang empuk dan gurih..dan.....*..cutted..!! out of topics..!!....post it in the new posting theme :) * akhir tahun 2004 ini kita berencana potluck bareng di aston hotel jakpus. mudah mudahan..makin seru dan makin banyak makanan ..:)
singing and knowing God
sebagian besar,semua lagu yang kita pelajari termasuk lagu sacred music (lagu yang berhubungan dengan Tuhan, christianity). dan memang aktivitas nyanyi kita tak jauh dari kegiatan-kegiatan pelayanan gereja (wedding mass or weekly mass). otomatis koor ini harus punya stok lagu yang banyak berkaitan dengan aktivitas dan arah kegiatan tersebut. ada keuntungan sendiri bagi saya pribadi dengan menyanyikan lagu-lagu sakral. saya semakin dibawa untuk mengenal Tuhan dengan menyanyikan lagu-lagu sakral tersebut. iman pengarang lagu (atau penulis lirik) yang dituangkan dalam lirik lagu dan komposisi melodi, membuat saya berefleksi akan sejauh mana saya berdiri sekian jauh (atau dekat?) jaraknya dengan Tuhan. semoga di posting message saya yang lain, saya bisa membagi pengalaman saya berefleksi dengan lagu-lagu yang saya nyanyikan.
refrain:
"...for as long as i have music
as long as there's a song for me to sing
i can find my way, i can see a brighter day
the music in my life, will set my spirit free.."

Wednesday, November 10, 2004

rindu sekolah lagi



ternyata, rasa rindu dapat timbul tidak hanya rindu pada orang atau teman atau keluarga. apa yang dulu pernah kita lakukan dengan rutin dan kita menyukainya,bisa menimbulkan kerinduan untuk melakukan aktifitas yang sama di waktu yang dulu, dan tentunya dengan rasa suka cita melakukannya. berada di ruang kelas, mengerjakan tugas-tugas ringkasan, menjawab berbagai soal,mendengar penjelasan dan analisa teori-teori yang belum saya ketahui sebelumnya,'nongkrong' di perpustakaan, berdiskusi kasus....adalah kegiatan yang satu tahun terakhir ini saya rindukan, setelah kurang lebih 2 tahun, saya tidak melakukannya. sepertinya,ada sebagian otak yang tidak bekerja,setelah 2 tahun yang lalu saya 4,5 tahun belajar manajemen di atma jaya. keputusan saya untuk sekolah lagi semoga bisa memenuhi kerinduan saya. puji Tuhan, saya diberi jalan untuk sekolah lagi. bidang ilmu yang akan saya pelajari,tidak berkaitan secara langsung dengan ilmu manajemen dalam konteks ekonomi, yang saya pelajari sebelumnya. saya akan belajar ilmu / teknologi pendidikan. belajar bidang baru, itu pasti. bertemu teman, dosen baru, itu pasti. kerinduan yang terpenuhi, itu pasti. masa depan baru?? walahualam.